Kamis, 29 Agustus 2019

DANLANTAMAL VIII TATAP MUKA DENGAN PETINGGI SULUT, DAN BERBAGAI KOMPONEN MASYARAKAT

    Agustus 29, 2019  


Teks Gbr : Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, M.Mar., Studengan petinggi Sulawesi Utara (Sulut) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut dan komponen masyarakat yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan dalam acara coffee morning


Tanglineone (Manado). Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, M.Mar., Stud
bertatap muka dengan petinggi Sulawesi Utara (Sulut) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut dan komponen masyarakat yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan dalam acara coffee morning, di Hotel Four Point, Manado. Kamis (29/8).

Dalam coffee morning ini

dengan tema “Bersatu Menuju Sulut Hebat” tersebut para petinggi Sulut dan tokoh-tokoh agama menyampaikan pesan-pesan penting dalam rangka menjaga situasi Sulut agar tetap berada dalam keadaan aman dan kondusif dengan tidak mudah percaya terhadap berita-berita provokatif yang belum tentu benar.

Ketua Sinode GMIM Pdt DR. Hein Arina M.Th., menyampaikan kegiatan ini merupakan suatu bentuk kekeluargaan yang sangat mendalam bagi kita semua. Dengan berbagai kejadian yang terjadi belakangan ini kita harus mengambil sikap yang bijak dan tepat, serta jangan mengabaikan nilai-nilai kekeluargaan dan pelayanan kepada jemaat serta masyarakat sehingga kedamaian dan ketentraman di wilayah Sulut tetap terjaga dan terlaksana.

Selanjutnya Ketua MUI Sulut KH. Abd Wahab A. Gafur menyampaikan bahwa, segalanya bisa hancur apabila kita tidak hidup rukun dan damai serta mengenal satu sama lain. Negara Indonesia yang sangat luas dan paling banyak ras, suku dan budayanya seyogianya harus rukun dan damai jaga persatuan bangsa kita, saling hormat menghormati dan jaga lisan kita agar tidak menyakiti sesama.

Romo dari Gereja Katedral Manado juga menyampaikan hal senada bahwa kita semua bersaudara tidak ada perbedaan. Jangan mudah diprovokasi karena suatu negara dan bangsa akan hancur apabila terprovokasi dengan hal-hal yang negatif. Apabila ada permasalahan di dalam keluarga, kelompok bahkan negara haruslah diselesaikan dengan baik dan benar sehingga persatuan dan kesatuan akan tetap terjaga dan harmonis, dan hiduplah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Sementara itu Pangdam XIII/Merdeka Mayjend TNI Tiopan Aritonang menyampaikan, Sulut adalah tanah nyiur melambai yang melambangkan keberagaman suku dan budaya. Potensi konflik sewaktu-waktu dapat terjadi melalui isu sara, faham radikal, virus hoax, ujaran kebencian, arogan dan intoleransi. Apabila kita tidak dapat mengatasi akan semua ini maka kita akan hancur. Tantangan kedepan kita adalah globalisasi dunia tanpa batas, moralitas yang mulai hancur, perubahan sosial. Untuk itu saya mengajak kepada kita semua tetap kedepankan kerukunan umat beragaman karena itulah yang akan membuat Sulut tetap aman dan kondusif. TNI/POLRI akan tidak akan bertoleransi dengan semua bentuk kegiatan negatif yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal yang sama juga disampaikan Kapolda Sulut Irjen Pol R. Sigid Tri Hardjanto, M.Si., bahwa kerukunan antar umat beragama di Sulut sangat tinggi, hal ini merupakan suatu bentuk untuk menjaga kedamaian dan ketentraman bagi masyarakat, kita jaga persatuan dan kesatuan di Sulut. Sulut adalah salah satu provinsi yang paling aman oleh karena itu semua komponen masyarakat harus terlibat dan berperan untuk menajaga hal tersebut.

Pesan untuk menjaga Sulut aman dan kondusif dalam coffee morning tersebut juga disampaikan Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey, S.E. Menurutnya Sulut merupakan daerah yang paling strategis dari segala bidang dan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh para pengunjung baik dari mancanegara maupun lokal, untuk itu kita sebagai masyarakat Sulut harus tetap menjaganya. Pemerintah Sulut mempunyai visi mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik dan berkepribadian dalam budaya oleh sebab itu kita jangan mudah terlena dengan segala macam hal-hal yang akan membuat kita hancur dan ini merupakan tugas kita besama, tegasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Danrem 131/Stg, Kabinda Sulut, Kazona Maritim Tengah, Danlanudsri Mdo, Kajati Sulut, tokoh agama dan tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. (Penlantamal VIII/San).

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write komentar
Proudly Powered by Blogger.