Kamis, 21 Mei 2020

Generasi Literasi Terbit (GESIT) Gelar Diskusi Virtual Ingatkan Masyarakat Tetap Perangi Radikalisme Ditengah Pandemi Corona

    Mei 21, 2020  



Tanglineone ( Jakarta) Komunitas Generasi Literasi Terbit (GESIT) menilai selain wabah corona, ancaman lain juga masih muncul di tengah masyarakat, salah satunya yaitu penyebaran radikalisme dan intoleransi melalui media sosial yang memanfaatkan isu-isu aktual dengan narasi mendiskriditkan pemerintah. Atas situasi ini, GESIT mengadakan diskusi virtual, baru -baru ini.

Acara dengan tema “Melawan Propaganda Virus Radikalisme di Saat Pandemi Covid-19” juga mengundang sejumlah pakar ternama, mulai dari Anggara Purista (Ketua GESIT), Zuhairi Misrawi (Tokoh Muda Baithul Muslimin), Gus Solah (Tokoh Muda NU), serta dipandu oleh Pemred Kata Indonesia Hafyz Marshal. Sejumlah pakar menilai pemerintah memerlukan dukungan untuk semakin tegas dan terintegrasi dalam melakukan penanganan terhadap pihak-pihak yang merongrong dan menunggangi situasi wabah pandemi Covid-19, termasuk dari sisi ancaman radikalisme yang tidak pernah berhenti.

Pada diskusi yang digelar melalui aplikasi virtual Zoom Meeting, Ketua GESIT Anggara Purista mengajak kalangan pegiat literasi dan komunitas warganet Nusantara untuk senantiasa menyaring setiap informasi yang di dapat di media sosial. “Warganet harus menyaring dahulu informasi yang didapat agar tidak mudah terprovokasi, dan terpapar paham radikal. Dengan ini maka kita bisa berkontribusi menjaga suasana kondusif pada lini media publik untuk mendukung suksesnya berbagai program pemerintah, khususnya pada masa Pandemi Covid-19”, jelas Anggara.

Tokoh Muda Baithul Muslimin, Zuhairi Misrawi dalam acara ini menilai bahwa momentum Ramadhan juga tidak luput menjadi ladang aksi penyebaran radikalisme dari kelompok radikal. Kelompok ini selalu berusaha mengembangkan narasi terselubung dengan menyisipkan hate speech untuk menunjukkan eksistensinya dalam menentang pemerintah. 

“Momentum Ramadhan seperti ini dimanfaatkan kelompok-kelompok radikalisme untuk melakukan hate speech pada kebijakan pemerintah, kemudian pada akhirnya seakan memberikan solusi melalui himbauan untuk menegakkan khilafah sebagai satu-satunya solusi untuk menyelesaikan segalanya”, ucap Zuhairi. Kita yang memang harus pro aktif dan terlibat menentang diskursus pergulatan paham seperti itu, imbuhnya.

Disisi lain, Tokoh NU Pandeglang, Gus Soleh mengatakan pada momen bulan ramadhan adalah momen yang tepat untuk menebar kebaikan termasuk melalui media sosial. “Kita tingkatkan amal Ibadah kita dengan posting konten narasi positif termasuk menangkal radikalisme, karena saat ini dimana kita semua diuji oleh Allah melalui pandemi Covid-19, tetapi masih ada sekelompok orang radikalis yang berusaha menjadi penumpang gelap dengan memanfaatkan suasana ini”, ucapnya.

Dia berharap para Dai, para ulama, para tokoh agama dapat sama-sama gotong royong bahu membahu dalam melawan Covid 19 ini. Mari kita sama-sama juga menolak gerakan radikalisme, baik narasi ataupun berita hoax yang ada di media sosial, imbuhnya.

Pada akhir acara, GESIT bersama komunitas warganet Nusantara mendeklarasikan aksi Warganet melawan Radikalisme, sebagai berikut:

Pertama, Kami siap menjaga Persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila Dan Undang – Undang Dasar 1945 Serta Kebhinekaan.
Kedua, Siap Menjaga Kondusivitas Bamgsa Demi Terjaganya Persatuan Bangsa Guna Suksesnya Agenda Nasional dan Keberlanjutan Pembangunan Nasional Dengan Tidak Menyebarkan Paham Radikal dan Berita Hoax di Lini Media Publik.
Ketiga, Kami Siap Mensukseskan Program Pemerintah Dalam Penanganan Penyebaran Virus Covid19 dan Juga Siap Melawan Virus Radikalisme Melalui Gerakan Aksi Posting Konten Narasi Positip Yang Menumbuhkan Optimisme Bangsa Demi Kemajuan Bangsa.

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write komentar
Proudly Powered by Blogger.